Sunday, June 12, 2011

keajaiban AIR

air yg mempunyai rumus kimia H2O jika dibacakan ayat" allah maka molekulnya aakan berubah menjadi kristal" heksagonal yg indah..subhanallah...,

bersikap dewasa


Bagaimana sih sebenarnya ?? apa sih yang dimaksud dengan sikap yang dewasa?? Apakah mereka yang yang berumur 40 tahun ke atas kah yang sisebut dewasa?? Ataukah kita yang masih berumur 15 tahun??.  And,, apasih yang dimaksud degan berfikir rasional??
Sebenernya sich ,, manusia itu semuanya sama,, hanya saja yang membedakan antarra 1 manusia dengan yang lainnya hanyaah amal. Ibadah dan ketaqwaa,nya ..
Manusia terlahir dan diberi dengan akal tinggal kita nya saja yang harus memanfaatkan akal tsb, kita sadari setip manusia itu sebagai homo sosius yaitu mahluk social artinya tdk dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lai. Dan juga homo economicus artinya mahluk yang selalu mencari keuntungan dan tidak ingin rugi. Ah,, siapa sih yang mau rugi?? Gg ada kan??
Nah maka dari itu kita semua harus memiliki sifat yang rasional dan dewasa,
Berfikitr dewasa,
Jika diamati ternyata sifat dewasa itu bukan sifat yang seperti tlah sya sebutkan di atas, sebagai contoh orang” yang dewasa fisik, umur sudah matang, berpendidikan tinggi, menjadi seorang pejabat, ,isalnya DPR, tapi ketika sedang ada dipersidangan mereka bertengkar padahal pertengkaran dan perdebatan itu bukanlah untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Apakah itu yang di sebut dengan dewasa???bukan kah seperti itu  naka tk? Sd ataukah paud??
Kwkwkwkwk
B3rikir dewasa yang sebenarnya adaah berfikir ke depan atau tidak menoleh ke beakang, dewasa yg dimaksud disini adalah.. bagaimana kita untuk merancang,menyusun tugas” tujuan hidup yang harus kita lakukan. Kita susun apa sich tujuan hidup kita?? Dn apa yang harus kita lakukan agar tujuan cita” itu terwujud. Yang lalu iia udach dech biarin ajja berlalu , toh masih ada masa depn yang lebih cemerlag
Saya pribadi pun juga bertanya” bgaimana sich bersikap dewasa itu?? Saya sendiripun juga menyadari bahwa saya juga belum bias untuk berfikir dewasa
Namun secra umum kedewasaan dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya :

1. Dewasa secara fisik, dimana organ-organ reproduksi telah berfungsi secara optimal yang ditandai dengan produksi sperma yang baik pada pria dan produksi sel telur yang memadai pada wanita. Selain perkembangan sel-sel otot tubuh yang menandakan sekaligus membedakan pria dan wanita.

2. Dewasa secara psikologis, yang ditandai dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan.

3. Dewasa secara social-ekonomi, ditampakkan dalam kemampuan seseorang untuk mandiri, membiyayai kebutuhan hidup sendiri dan menangani berbagai hal dengan kemampuan sendiri.

Selain tiga point diatas kedewasaan juga dapat dilihat dari beberapa kemampuan, seperti :
1. Kemampuan mengenali dan menerima diri sendiri
2. Kemampuan menerima keberadaan orang lain
3. Kemampuan mengarahkan hidup kepada orang lain
4. Kemampuan berpikirdan bertindak mandiri, menyuruh dan melarang diri sendiri, tahu tugas dan tanggung jawab, serta mampu membedakan mana yang benar dan tidak benar.

Lalu selain point-point tentang kedewasaan kini coba kita baca pula tentang cirri-ciri tidak dewasa yang diantaranya :

1. Emosional. Anak-anak mengalami proses merasakan, bertindak dan berpikir. Sedangkan, orang dewasa berpikir, bertindak dan akhirnya merasakan. Artinya, seorang yang dewasa adalah pribadi yang dengan tenang mempertimbangkan setiap keputusannya dan tidak terjebak dalam emosi, perasaan dan pengaruh lingkungan belaka. Kedewasaan menuntut pemahaman akan kebenaran itu tanpa emosi yang meledak-ledak tak terkontrol.

2. Egois. Setiap orang memiliki ego, namun orang yang tidak dewasa sering melampaui egonya sehingga menjadi egois. Ia pun tidak menyadari bahwa dirinya egois. Semakin egois, ia semakin jauh untuk melampaui kedewasaan. Kedewasaan memang menyadarakan akan eksistensi diri yang sesunguhnya, tapi bukan mementingkan diri sendiri dan menghempaskan eksistensi orang lain.

3. Tidak konsisten. Dasar dari karakter seorang yang dewasa adalah konsisten. Sebaliknya, bila seseorang masih bersikap tidak konsisten, mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru yang merusak komitmen sebelumnya alias tidak setia dan mata keranjang, maka sulit baginya untuk mencapai kedewasaan sekali pun usia memenuhi untuk dewasa. Konsistensi memang selayaknya dimiliki oleh orang yang sudah mencapai usia dewasa, namun banyak juga yang tidak memperhatikan konsistensi dirinya, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.

4. Tidak tepat janji. Perkataan orang dewasa adalah ukuran dari karakternya. Bila perkataannya dapat dipegang dan dipercaya, berarti kedewasaan teruji. Namun bila perkataan yang keluar dari mulutnya sekedar kata-kata tanpa makna yang mudah untuk diingkari, berarti ia belum dewasa. Semakin intens dalam menepati janji, semakin teruji kedewasaannya. Dan biasanya orang yang tidak dewasa mudah mengumbar janji padahal ia sendiri belum tahu apakah dirinya dapat menepati janji itu.

5. Tidak bertanggung jawab. Sebagai makhluk social, manusia dituntut memiliki tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Namun, kesadaran akan tanggung jawab hanya ada dalam pikiran orang dewasa. Orang yang tidak dewasa cenderung bingung dengan tanggung jawab dan sering mencari kambing hitam untuk melimpahkan tanggung jawab itu.

6. Suka bersembunyi. Setiap orang tentu akan ditimpa berbagai masalah yang tak jarang masalah itu muncul dalam bentuk yang sangat sulit hingga mencapai tahap yang sangat kritis. Pada saat kritis terjadi, pada saat itulah kedewasaan di uji. Orang yang dewasa akan dengan berani menghadapi masalah itu. Namun orang yang tidak dewasa akan lari dan bersembunyi, seolah dengan begitu masalah akan selesai.

7. Hanya berespon terhadap pemaksaan. Orang yang belum dewasa adalah orang yang hanya berespon apabila dipaksa atau ditekan. Keterpaksaan dan tekanan itu bisa dalam bentuk harapan untuk mendapat imbalan, subordinasi, kompensasi, atau rasa frustasi.

Jadi, benarkah kita sudah dewasa???

Saturday, June 11, 2011

saat nya kita kembali padanya

Kembali kepada Dia

    "Ketika kamu terlalu sedih, ketika kamu tidak sanggup bangkit, ketika kamu merasa tidak punya siapa-siapa… kamu sebenarnya tidak pernah sendirian. Ada Allah. Dia yang siap memelukmu dalam kasih yang sesungguhnya. Dalam cinta yang jauh lebih besar dari yang bisa diberikan seseorang."

Kenapa nggak jadikan momen patah hatimu sebagai bentuk hijrah dan pendekatan kembali kepada Sang Pencipta? Dia yang seumur hidupmu tidak pernah meninggalkanmu sedikit pun. Dia yang kepadaNya kamu sudah banyak melakukan kesalahan.

Gunakan salat dan ibadah sebagai momen menenangkan diri. Sesungguhnya hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Jangan pernah kehilangan kepercayaan kepadaNya. Terima apa yang terjadi dengan ikhlas. Mudah-mudahan Allah memaafkan kesalahanmu, dan memberi ganti sosok yang lebih baik. Pada waktunya nanti. InsyaAllah.

Sedikit tips di atas mudah-mudahan membantu ya untuk mengatasi patah hati dan nggak lagi terjebak olehnya.